Sikap Menteri BUMN Soal Merpati Tak Jelas

08-04-2013 / KOMISI VI

PT. Merpati sedang mengalami dilema usaha antara hidup dan mati, antara dilikuidasi atau dihidupkan kembali. Sikap Menteri BUMN Dahlan Iskan soal Merpati ini dinilai tidak jelas dan tegas. Jawaban Menteri BUMN dalam Raker dengan Komisi VI masih belum memuaskan. Demikian disampaikan Anggota Komisi VI Nasril Bahar (F-PAN) dalam Raker Komisi VI dengan Menteri BUMN Dahlan Iskan, Senin (8/4).

 “Ini mengindikasikan sikap Pak Menteri yang tidak form dalam penyelesaian Merpati. Kalau mau dimatikan, matikan segera. Kalau mau dihidupkan harus kita hidupkan,” tandas Nasril dalam raker. Raker sendiri dipimpin Ketua Komisi VI Airlangga Hartarto (F-PG) dan didampingi dua Wakil Ketua Komisi VI, masing-masing Aria Bima (F-PDI Perjuangan) dan Benny K Harman (F-PD).

Komisi VI, lanjut Nasril, sudah lelah menunggu ketegasan Menteri BUMN soal Merpati. Hingga Raker digelar, belum ada kepastian menyangkut nasib Merpati, karena berimbas pada para karyawan Merpati dan kinerja Kementerian BUMN. “Nah, hari ini sikap itu kami tunggu. Karena bagaimana pun politik pembiaran yang dilakukan oleh Kementerian BUMN ini, sudah cape kita menunggu sikap form kementerian.”

Menteri diharapkan bersikap tegas, akuran, dan bertanggung jawab dalam mengambil keputusan. “Merpati bukan bagian dari komoditi politik. Merpati bukan bagian dari persoalan BUMN yang berlarut-larut,” ungkap Nasril. Negara tentu tidak boleh mengalami kerugian.

Namun, bila negara rugi dengan harus menutup Merpati, menterinya harus bertanggung jawab. Dan segera mengusulkan kepada Menteri Keuangan untuk membayar pesangon para karyawan Merpati. “Kebijakan-kebijakan ini yang kami tunggu, sehingga persoalan Merpati tidak berlarut-larut.” (mh)/foto:iwan armanias/parle.

BERITA TERKAIT
Asep Wahyuwijaya Sepakat Perampingan BUMN Demi Bangun Iklim Bisnis Produktif
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berencana akan melakukan rasionalisasi BUMN pada tahun 2025. Salah...
147 Aset Senilai Rp3,32 T Raib, Komisi VI Segera Panggil Pimpinan ID FOOD
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengungkapkan raibnya 147 aset BUMN ID Food senilai Rp3,32 triliun. Menanggapi laporan tersebut,...
Herman Khaeron: Kebijakan Kenaikan PPN Difokuskan untuk Barang Mewah dan Pro-Rakyat
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen akan mulai berlaku per 1 Januari 2025. Keputusan ini...
Herman Khaeron: Kebijakan PPN 12 Persen Harus Sejalan dengan Perlindungan Masyarakat Rentan
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron menyoroti pentingnya keberimbangan dalam implementasi kebijakan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai...